Kamis, 14 Juli 2011

DRAF ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA 2 PO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 2 PONOROGO

BAB I

Keanggotaan

Pasal 1

1. Anggota Biasa adalah seluruh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo.

2. Anggota Luar Biasa adalah alumni Sekolah lain yang mengabdikan dirinya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo.

3. Anggota kehormatan adalah orang yang berjasa besar terhadap Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo yang disahkan sebagai Anggota oleh Pengurus Pusat.

Pasal 2

1. Seluruh lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo secara otomatis sudah tercatat sebagai anggota IKA SMADAPO terhitung sejak tanggal kelulusan yang tertera dalam Ijasah.

2. Kartu tanda Anggota ditetapkan dan disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo.

BAB II

Susunan Organisasi dan Pengurus

Pasal 3

1. Susunan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Ketua Umum

b. Ketua I

c. Ketua II

d. Ketua III

e. Sekretaris

f. Bendahara

g. Wakil Bendahara

h. Bidang-bidang yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengurus Pusat merupakan Badan Eksekutif tertinggi organisasi yang bertugas antara lain :

a. Memimpin jalannya organisasi

b. Berusaha mewujudkan tujuan dan usaha organisasi

c. Melaksanakan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

d. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban dalam Musyawarah Nasional berikutnya.

e. Pembagian tugas antara Ketua Umum, Ketua I, Ketua II dan Ketua III diatur sesuai dengan Bidang yang ada di pengurus pusat.

3. Apabila Ketua Umum berhalangan atau sewaktu-waktu dalam keadaan mendesak berhalangan tugas, tanggung jawab Ketua Umum dapat dilaksanakan oleh Ketua I

4. Apabila Ketua I juga berhalangan tugas, tanggung jawab Ketua I dapat dilaksanakan oleh Ketua II.

5. Apabila Ketua II juga berhalangan tugas, tanggung jawab Ketua I dapat dilaksanakan oleh Ketua III.

6. Surat-surat yang bersifat penting dan prinsip atau yang berisi suatu kebijaksanaan atau keputusan pengurus pusat, harus ditandatangani bersama-sama oleh Ketua Umum atau Ketua I atau Ketua II atau Ketua III dan Sekretaris.

Pasal 4

Pengurus Wilayah

1. Pengurus Wilayah merupakan badan eksekutif yang berkedudukan di Kota/Kabupaten dengan jumlah anggota minimal 15 orang.

2. Susunan Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Ketua

b. Wakil Ketua

c. Sekretaris

d. Bendahara

e. Beberapa Seksi menurut kebutuhan

f. Beberapa Koordinator Alumni

3. Pengurus di Wilayah mempunyai tugas melaksanakan program kerja IKA SMADAPO di Wilayahnya.

4. Pengurus Wilayah berwenang melaksanakan program kerja serta berkewajiban melaksanakan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Pengurus Pusat.

5. Segala aktifitas dan kebijakan Pengurus Wilayah tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang diatur oleh Pengurus Pusat

6. Pengurus Wilayah menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada anggota di akhir masa kepengurusan.

Pasal 5

Badan Kesekretariatan

1. Badan Kesekretariatan merupakan Badan Eksekutif yang berkedudukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo yang bertugas membantu Pengurus Pusat

2. Susunan badan kesekretariatan sekurang-kurangnya terdiri dari :

a. Kepala Sekretariat

b. Staf Sekretariat

3. Segala aktifitas dan kebijakan badan kesekretariatan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan yang diatur oleh Pengurus Pusat.

4. Badan Kesekretariatan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada Pengurus Pusat di akhir masa kepengurusan.

Pasal 6

Badan Penasehat

1. Badan Penasehat di tingkat Pusat yang merupakan penasehat Pengurus Pusat IKA SMADAPO yang terdiri dari :

a. Kepala Sekolah

b. Guru/Karyawan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Ponorogo

c. Tokoh Masyarakat yang dipandang perlu oleh Pengurus Pusat

2. Badan Penasehat di tingkat Wilayah yang merupakan penasehat Pengurus Wilayah IKA SMADAPO yang terdiri dari :

a. Pejabat Setempat

b. Tokoh Masyarakat yang dipandang perlu oleh Pengurus Wilayah

BAB III

Pemilihan Pengurus Pusat, Wilayah dan Sekretariat

Pasal 7

1. Pemilihan Pengurus Pusat diadakan oleh Sidang Pleno Musyawarah Nasional untuk masa jabatan tiga tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

2. Tata cara pemilihan Pengurus Pusat, dipilih oleh Formatur yang diatur dalam peraturan tersendiri dan diputuskan dalam Sidang Pleno Musyawarah Nasional.

3. Forum untuk pemilihan Pengurus pusat tersebut sesuai dengan peserta yang hadir.

Pasal 8

1. Pengurus Wilayah dipilih oleh Musyawarah Anggota Wilayah untuk masa jabatan tiga tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

2. Tata cara pemilihan Pengurus Wilayah diatur dalam tata tertib tersendiri dan diputuskan dalam Sidang Pleno Musyawarah Wilayah.

3. Forum untuk pemilihan Pengurus Wilayah tersebut sesuai dengan peserta yang hadir.

Pasal 9

Badan Kesekretariatan dipilih oleh Pengurus Pusat untuk masa jabatan tiga tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan

BAB IV

Sumber Dana

Pasal 10

1. Iuran anggota

2. Sumbangan yang tidak mengikat

3. Pembagian uang iuran adalah sebagai berikut :

a. Pengurus Pusat sebesar 30 % dari besar Iuran Anggota per wilayah

b. Pengurus Wilayah sebesar 70 % dari besar Iuran Anggota per wilayah

BAB V

Musyawarah

Pasal 11

1. Musyawarah Nasional (Munas) IKA SMADAPO diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dengan membentuk panitia penyelenggara (organizing Commite) dan panitia pengarah (Stering Commite) untuk menyiapkan materi Munas.

2. Keputusan Musyawarah Nasional IKA SMADAPO dinyatakan sah apabila disetujui oleh setengah ditambah satu dari Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah.

3. Peserta Munas terdiri dari pengurus pusat, Pengurus Wilayah dan anggota yang hadir dan mendaftarkan diri.

Pasal 12

1. Agenda Musyawarah Nasional adalah :

a. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

b. Menetapkan program Kerja

c. Memilih Pengurus Pusat

2. Acara bahan-bahan dan tata tertib Musyawarah Nasional sudah harus diterima oleh Pengurus Wilayah paling lambat satu bulan sebelum Musyawarah Nasional dimulai.

Pasal 13

1. Undangan Munas harus dilakukan secara tertulis selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum tanggal pelaksanaan Munas.

2. Setiap peserta Musyawarah Nasional mempunyai hak suara, hak berbicara dan hak untuk memilih dan dipilih.

Pasal 14

1. Undangan Muswil harus dilakukan secara tertulis selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum tanggal pelaksanaan Muswil.

2. Setiap peserta Musyawarah Wilayah mempunyai hak suara, hak berbicara dan hak untuk memilih dan dipilih.

Pasal 15

1. Pencalonan Ketua Umum dilakukan oleh pengurus wilayah berdasarkan usul anggota di Setiap Wilayah yang bersangkutan.

2. Setiap Pengurus Wilayah dapat mencalonkan 2 (dua) nama yang berbeda untuk dipilih sebagai calon Ketua Umum.

3. Calon yang berhak untuk dipilih sebagai Ketua Umum harus mendapat dukungan paling sedikit 3 (tiga) Pengurus Wilayah.

4. Pemilihan Ketua Umum dilakukan langsung dan tertutup oleh peserta Munas yang hadir dalam munas dan yang mempunyai hak suara .

5. Calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai Ketua umum sekaligus sebagai Ketua Formatur.

6. Calon Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak nomor urut 2 s.d 5 ditatapkan sebagai Anggota Formatur.

BAB VI

Syarat-syarat Calon Ketua Umum

Pasal 16

Untuk dapat dipilih sebagai Ketua Umum adalah anggota biasa yang telah menjadi anggota IKA SMADAPO minimal 5 (lima) tahun.

BAB VII

Ketentuan-ketentuan lain

Pasal 17

Apabila ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga tidak jelas atau timbul perbedaan penafsiran, maka pengurus pusat berhak untuk memutuskan.

Pasal 18

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur oleh Pengurus Pusat dengan memperhatikan saran Pengurus Wilayah dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar